Minggu, 14 November 2010

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Pengertian 
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatanya yang disengaja maupun tidak disengaja.
Prof Langeved, guru besar ilmu pendidikan di belanda,merumuskan tanggung jawab dalam 2 istilah singkat :
Zelfverrantwoordelijke zelfbepaling = ( pilihan sendiri yang dipertanggung jawabkan sendiri pula : keuntungan ,terutama resiko ,dipikul sendiri).

Tanggung jawab dikaitkan dengan kewajiban :

a. kewajiban terbatas dikaitkan dengan UU:kewajiban formal:
b. kewajiban tak terbatas  : lebih tinggi nilainya. berdasarkan suara hati ,merupakan kebajikan

Pengabdian : perbuatan baik ,pikiran,pendapat,tenaga sebagai ideafikasi (perwujudan) kesetiaan kepada raja,cinta,dll. Istilah ideafikasi dipinjam dari filosof Indonesia Prof .Dr.N.Drijakara (asal bagelen/purworejo).

KESADARAN

a. Insyaf akan perbuatan,lebih dari itu ,menyadari bahwa perbuatan itu melanggar norma sopan santun ,norma hukum ,norma ksusilssn,norma kepercayaan.
b. Dalam kehidupan sehari-hari ditemukan banyak orang melakukan kesalahan tetapi tidak mau sadar bahwa itu salah (tidak peka); apakah orang -orang itu lepas dari hukum?

PENGORBANAN

Artinya,memberikan secara iklas,harta,benda,waktu,tenaga,pikiran,bahkan mungkin nyawa,demi cinta atau ikatan dengan sesuatu atau demi kesetiaan ,kebenaran ;
Pengorbanan dilakukan tanpa pamrih ,tanpa transaksi,kapan saja.
Pengorbanan dilakukan untuk :

a. keluarga
b. masyarakat.
c. bangsa negara
d. kebenaran
e. agama

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Adanya akal budi dan kebebasan pada manusia membuatnya tak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab

Rousseau,filsuf prancis,menyatakan

Man is born free but everywhere he is in chains

Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK
DARI FILSAFAT (DALAM) BUDAYA

Selasa, 09 November 2010

COLD CHECK PROSEDURE DAN HOT CHECK PROSEDURE UNTUK AUTOMATIC TRANMISSION

Seperti  telah disampaikan pada tulisan terdahlu apa itu  AUTOMATIC TRANMISISSION dan apa apa saja elemen dari automatic tranmission dan cara kerjanya serta bagaimana cara perawatanya maka dalam tulisan berikut ini untuk mengetahui seberapa jauh pemerataan fluida dalam tranmisi otomatis dalam pemanasan kendaraan .

TUJUAN : MELAKUKAN PEMERATAAN PENYEBARAN FLUIDA DALAM SYSTEM TRANMISI (PEMANASAN) 

1. Kendaraan ditempatkan ditempat yang datar dan aktifkan arking break
2. Hidupkan mesin  dengan RPM 1000 s/d 1500 selama 1 menit kembalikan kondisi stationer (idle) kemudian ditempatkan tuas persnelling komposisi D (DRIVE) lalu R (RESERVE). kembalikan kembali posisi tuas persnelling keposisi N (NETRAL) dan setelah 10 menit pemanasan dan temperatur pada tangki sudah mencapai 16 - 49 drajat celsius maka COLD CHECK dapat dilakukan.

Catatan : Kadar fluida akan meningkat ( mengembang ) saat temperatur dalam tangki bertambah tinggi.

3. Ukuran ketinggan FLUIDA (dapat dilihat melalui dipstick) harus pada posisi COLD RUN atau RE FILL BAND


HOT CHECK PROSEDURE

TUJUAN : MENGETAHUI PERKEMBANGAN FLUIDA SEJALAN DENGAN PERTAMBAHAN TEMPERATUR PADA TANGKI


1. Jalankkan kendaraan sampai temperatur FLUIDA mencapai :
    a. Suhu temperatur (71-93 drajat celsius)
    b. converter out temperatur (82-104 drajat celcius)
2. Kendaraana  ditempatkan ditempat yang datar dan aktifkan parking break tempatkan tuas persneling pada
   posisi N (netral), RPM 500-800 .
3. Bersihkan dipstick dan periksa ukuran FLUIDA pada tangki apakah mencapai level HOT RUN BAND

PANDUAN PEMAKAIAN AUTOMATIC TRANMISI

1. Tuas persneling harus dalam posisi netral (N) saat kendaran tidak beroperasi atau di panaskan
2. Kendaraan harus benar benar terhenti saat tuas perseling kan dipindahkan dari posisi maju keposisi mundur
3. Teempatkan tuas persneling keposisi yang sedang (2-3) saat beroperasi pada medan menurun atau mendaki
4. Gunakan tombol diferensial pada kondisi jalan berlumpur atau kendaraan slip (dengan cara perlahan - lahan )
5.Lakukan tes jalan dalam berbagai kecepatan
Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

Senin, 08 November 2010

AUTOMATIC TRANMISSION

Setiap bandar udara pasti ada yang namanya  unit PKP-PK (Pertolongan kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran ) dan ini akan selalu identik dengan mobil khusus yang dirancang untuk melakukan pesiapan - persiapan apaila terjadi kecelakaan penerbangan , tidak  hanya itu saja namun juga bisa digunakan apabila terjadi kebakaran gedung di bandar udara tersebut . Kendaraan - kendaraan yang untuk melakukan kegiatan tersebut mempunyai tranmisi otomatis yang mana untuk memudahkan / meringankan kerja mesin dan operator.
Jadi dalam tulisan ini para pembaca akan mengetahui apa yang dimaksud dengan Automatic Tranmission.

  Automatic Tranmission
 Adalah Suatu sistem trasmisi dengan media fluida yang beroperasi secara otomatis (kecepatan berpindah secara otomatis) dan dirancang untuk untuk mempermudah / meringankan kerja mesindan operator untuk segala kebutuhan .

Automatic transmision  terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu :
1. Hidraulic torque converter
2. Planetary gear train
3. Hidraulic control sistem

ad :
1. TORQUE CONVERTER
adalah unit penambah kecepatan daya putar pergerakan fluida yang akan didistribusikan melalui jalur - jalur fluida ( oil tranfer plate , main valve body) untuk mengoperasikan katup - katup dan clutch (kopling) sebagai sarana penghubung perpindahan tranmisi secara otomatis.

TORQUE CONVERTER TERDIRI ATAS 3 (TIGA) ELEMEN

1.Pump     : Bergerak sesuai putaran mesin
2.Turbine  : Bergerak karena putaran fluida dari pompa
3.Stator    : Elemen penambah kecepatan putar

Operasional Torque Converter  unit sbb :

1. Torque converter Assembly harus terisi dengan minyak pelumas (  fluida ) yang juga berfungsi sebagai media pendingin (coling) dan pelumas (lubricating) saat converter berputar ( karena putaran mesin ) , kisi - kisi pompa meneruskan gaya putar menuju kisi-kisi turbin

2. Turbin meneruskan gaya putar tersebut mengenai kisi - kisi stator sehingga daya putar fluida akan ikut bertambah .

3. Saat putaran pompa dan turbin terus bertambah cepat maka kecepatan putaran fluida akan ikut bertambah cepat pula dan proses tersebut membuat converter mempunyai 3 (tiga) fungsi utama :
     a. Berfungsi sebagai alat pengnhubung perputaran
     b. Sebagai alat penambah kecepatan
     c. Sebagai fluid coupling

PLANETARY GEAR  terdiri atas :      1. Clutch plate
      2. Ring gear
      3. Planet pinion
      4. Sun gear
      5. Carier


Perawatan  " AUTOMATIC TRANSMISSION " secara umum

1. Bagian luar (Exterior) dari tranmisi haruis selalu dalam kezadaan bersih dan selalu diperhatikan kemungkinan adanya baut - baut yang kendur ,kebocoran fluida ,kerusakan (terkelupas) atau kendurnya jalur hidrolic.
2. Jenis fluida harus sesuai dengan standart yang dipersyaratkan pabrik yaitu ATF DEXTRON II.
3. Jumlah atau ukuran fluida harus selalu dalam kondisi stabil dan hal ini dapat dilihat melalui tongkat ukuran dan apabila hal ini di abaikan maka akan terjadi kondisi sebagai berikut:
     a. apabila jumlah FLUIDA dalam tangki terlalu rendah ( sedikit ) maka converter dan clutch tidak akan
         bekerja dengan baik karena tidak adanya dorongan ( daya putar ) yang cukup dari fluida;
     b. apabila jumlahnya terlalu berlebih maka hal yang akan terjadi proses AERASI ( masuknya udara ke
         dalam system transmisi ), OVER HEATING, bahkan fluida kemungkinan akan menyembur keluar
         melalui BREATHER atau DIPSTICK TUBE ( tabungan ukuran untuk dipstick ).
4. fluida dan saringan harus diganti setelah pemakaian 12 bulan dengan catatan bahawa fluida harus diganti lebih cepat jika di temukan kelainan operasi.
5. proses penggantian fluida sebaiknya dalam kondisi masih agak panas agar dapat memperlancar pergerakan fluida keluar dan sebelumnya yakinkan jika fluida yang akan digunakan dalam keadaan bersih dan baru
6. BREATHER, OIL TUBE, DRAINAGE FLUGHARUS selalu dalam kondisi bersih.

Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

Rabu, 03 November 2010

LEADERSHIP STYLE

Macam macam gaya kepemimpinan yang meliputi :
1. AUTHORITARIAN (kewenangan)
2. DEMOCRATIC (sifat demokrasi / tidak sewenang - wenang )
3. LAISSER FAIRE ( keterbukaan )
4. PATERNAL ( kebapakan )

" INGNGARSO SUNG TULODO"
seorang pemimpin harus memberi contoh (panutan)

" ING MADYO MANGUN KARSO "
seorang pemimpin  harus bisa memberi spirit (semangat)

" TUT WURI HANDAYANI "
seorang pemimpin harus bisa memberi dorongan harus bisa maju

Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

V. PEMBERITAHUAN TERHADAP BARANG BERBAHAYA

1. Pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara sesuai dengan petunjuk teknisnya harus dilakukan pengawasan oleh tenaga ahli dalam pengangkutan bahan berbahaya dan personil yang bertanggung jawab terhadap kondisi darurat. Bahaya yang dapat ditimbulkan ditampilkan dalam label dan marka yang ditempelkan dalam setiap kemasan bahan berbahaya dan dokumen pengangkutan yang dipersyaratkan.

2. Kemasan,marka,dan label
Setiap kemasan bahan berbahaya dipersyaratkan harus diberi marka dengan nama  bahan dalam pengangkutan bahan berbahaya yang tercantum dalam daftar petunjuk teknis dan dilengkapi dengan Nomor " United Nation" (UN) yang ditampilkan dalam 4 (empat) angka ,hal ini dimaksudkan untuk menindentifikasi jenis bahanya.Setiap kemasan juga dipersyaratkan diberi satu atau lebih label bahayanya. Ukuran label minimum 10 cm x 10 cm dengan simbol gambar dan warna.

3. Setiap marka dan label dalam kemasan harus dapat dikenali oleh personil pertolongan darurat untuk segera dilakukan pencegahan bahaya yang dapat ditimbulkan .

4. Documen Pengangkutan
Dalam petunjuk teknis dipersyaratkan bahwa setiap pengangkutan bahan berbahaya, pengangkut harus memberikan dokume pengangkutan kepada operator, yang berisi informasi yang berkaitan dengan bahan berbahaya.Informasi antara lain berisi proper shiping .name,klas atau divisi,nomor UN dan resiko tambahan bahan tersebut.Dari dokumen tersebut operator akan menyiapkan NOTOC ( Notification to pilot in comand ) berisi informasi  bahaya dari bahan berbahaya yang dimuat kepada pilot termasuk lokasi penempatanya dalam pesawat udara.NOTOC harus disampaikan kepada komandan pesawat sebelum keberangkatan pesawat dan harus dapat dibaca selama dalam penerbangan.

5. Informasi dari kapten Pilot dalam kondisi darurat selama penerbangan ,jika selama penerbangan terjadi keadaan darurat ,pilot harus memberi informasi kepada unit pelayanan lalu lintas udara untuk segera diinformasikan kepada pengelola bandar udara dan unit PKP-PK bahwa dalam pesawat udara terdapat bahan berbahaya .Jika situasi dimungkinkan informasi kepada PLLU berisi propershiping names,klas dan resiko tambahan ,compatibility grup untuk klas 1 dan jumlah setiap jenis bahan berbahaya termasuk lokasi penempatan dalam pesawat udara.Jika informasi selengkapnya tidak dimungkinkan cukup / dapat diinformasikan nomor UN nya

Oleh wahyu Riyanto Koja PKP-PK 

PERSONALITY OF FIRE LEADER

* LEADERSHIP & COMUNICATION *
          QUALITIES OF LEADER

Unsur yang ada didalamnya meliputi :
1. MENTAL ABILITY ( sikap Mental )
2. WIDE RANGE OF INTEREST ( pandangan luas)
3. EASILY COMUNICATION WITH OTHER ( berkomunikasi yang baik dengan yang lain )
4. MOTIVATED TO WORD HIS WORK ( mempunyai motivasi untuk kemajuan tugasnya )
5. ORGANISER (Mampu mengorganisir )
6. CAPABLE OF SOUND DECISION AND JUDGEMENT (mampu memutuskan masalah dg tegas    dalam pembicaraan motivasi untuk kemajuan organisasi
7. RESPOSIBLE AND DEPENDABLE (bertanggung jawab dan selalu ada sifat kesemangatan )
8. REALIBLE AND TRUST WORTHY (kepercayaan dan dapat dipercaya)
9. MATURE (berfikir secara dewasa / tidakm kekanak-kanakan)

Oleh Wahyu Riyanto PKP-PK Jogja

Minggu, 31 Oktober 2010

UNSUR UNSUR MANAGEMEN

Dari uraian terdahulu nampak bahwa pengertian managemen selalu diterapkan dalam hubungan usaha  suatu kelompok manusia dan tidak pada usaha satu orang tertentu walaupun penerapan terhadap usaha satuorang ini tidak mustahil . Kelompok manusia atau unsur kelompok manusia ini adalah unsur dasar terpenting dalam managemen hingga tergantung pada kemampuan menggerakan orang - orang ini pulalah sucses tidaknya kegiatan seorang manager.
Ada 3 (tiga) kategori kemahiran yang dimiliki oleh setiap manager (menurut Auren Turis ) yaitu :

a. Kemahiran yang bertalian dengan hubungan kerja kemanusiaan " human relation skill " seperti bekerja sama bawahan ,memupuk hubungan baik dengan atasan ,memupuk kerja sama dan koordinasi dengan manager yang setingkat dengan lain lain

b. Prosedural dan administrasi " prosedural and administrative skills " seperti mengendalikan pekerjaan -pekerjaan tata usaha dan memepergunakan waktu kerja dengan efektif.

c. Pribadi " personal skills " ,seperti pengaturan  daya ingatan ,pemisatan, pikiran dll.


Rex F Harlow mengemukakan 3 kemahiran dasar yang diperlukan bagi seorang manager yaitu :

a. Kemahiran teknis yang cukup untuk melakukan upaya dari pada tugas khususnya yang menjadi tanggung jawabnya ( teknical skill )

b. Kemahiran yang bercorak kemanusiaan yang cukup dalam bekerja dengan sesamanya guna menciptakan keserasian kelompok yang efektif dan yang mampu menumbuhkan kerja sama antara amggota - anggota bawahan yang ia pimpin '' human skill"

c. Kemahiran menyalami atau (mengetahui) keadaan yang cukup untu menemukan antara hubungan dari pelbagai faktor yang tersangkut dalam suasana itu, yang biasa memberikan petunjuk - petunjuk kepadanya mengambil langkah - langkah dimaksud, sehingga mencapai asil yang maksimal bagi organisasinya secara keseluruhan ( conceptual skill )

L Katz menggambarkan kebutuhan ,kemahiran-kemahiran tersebut behubungan dengan ketiga tingkatan manager  ( Higher manager, Midle manager, lower manager)

Oleh Erik E PKP-PK





      

Kamis, 28 Oktober 2010

ORGANIZATION AND MANAGEMEN

Dalam artikel ini diharapkan para pembaca dapat memahami persoalan sekitar organisasi dan managemen ,untuk menunjang pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai manager pemula (supervisor) dilingkungan kerja masing - masing ,dengan hal tersebut dapat dikiranya kita lihat sistematika dari organisasi dan managemen :

1. Principle of organization and management (Prinsip-prinsip organisasi dan managemen)
2. Delegation Of authority ( hakiki organisasi)
3. Unity of comand (kesatuan komando)
4. Span of Control ( rentang kendali  )
5. Division of Work (pembagian kerja )
6. Function of Management ( proses managemen)
7. Type of  leadership ( kepemimpinan )
8.Organization of Directorate general of Air communications
1. Pengertian Organiasai
 Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama secara formal terikat dalam rangka mencapai suatu tujuan yang yelah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang / beberapa orang yang disebut atasan seorang / sekelompok orang yang di sebut bawahan.

2. Hakiki organisai 
 sebagai alat administrassi dan manajemen organisasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu organisasi sebagai wadah dan organisai sebagai proses.

 a. Organisasi sebagai wadah.
     Sebagai wadah, organisasi adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan adminitrasi dan management dijalankan.sebagai wadah organisasi perlu memiliki suatu pola dasar struktur organisasi yang relatif permanen.tetapi meskipun begitu perkembangan, semakin kompleksnya tugas-tugas yang harus dilaksanakan, berubahnya tujuan,bergantinya pimpinan, beralihnya kegiatan, semuanya dapat merupakan faktor yang menuntut apa adanya perubahan dalam struktur suatu organisasi. dalam hal demikian, pola dasar organisasi itu perlu dibuat atas landasan yang kuat dan pemikiran yang matang karena perubahan struktur organisasi selalu mengakibatkan INTERRUPSI dalam pelaksanaan tugas. Penulis dengan sengaja mempergunakan istilah RELATIF STATIS untuk menjelaskan organisasi sebagai wadah karena tidak ada satu organisasi yang berkembang bertumbuh dan maju boleh berada dalam keadaan ABSOLUT STATIS.

 b. Organisasi sebagai proses.
        Organisasi sebagai proses menyoroti interactionantara orang-orang di dalam organisasi itu. karenanya, organisasi sebagai prose, jauh lebih dinamis sifatnya dibandingkan dengan organisasi sebagai wadah. Organisasi sebagai proses membawa kita kepada pembahasan 2 macam hubungan di dalam organisasi
yaitu HUBUNGAN FORMAL yang mneimbulkan FORMAL ORGANIZATION dan HUBUNGAN INFORMAL yang menimbulkan INFORMAL ORGANIZATION.
hubungan formal antara orang-orang dalam organisasi pada umumnya telah di atur dalam dasar hukum pendirian organisasi dan pada truktur oragnisasi serta hiraki yang terdapat dalam organisasi. Hubungan formal ini biasanya tergambar dalam bagan organisasi, sesuai dengan dasar hukum yang telah di tentukan. hubungan informal di antara orang-orang dalam organisasi tidak di atur dalam dasar hukum pendirian organisasi. tidak pula terlihat dalam struktur organisasi.juga tidak tergambar dalam bagan organisasi, sesuai dengan dasar hukum yang telah ditentukan.
Hubungan informal antara orang-orang dalam organisasi tidak diatur dalam dasar hukum pendirian organisasi. Tidak pula terlihat daalam srtuktur organisasi. Tidak pula terlihat dalam struktur organisasi. Juga tidak tergambar dalam bagan organisasi.

3. Prinsip-prinsip Organisasi.
Dimuka telah dikatakan  bahwa hasil daripada pengorganisasian ialah terciptanya suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan, menurut rencana yang telah ditetapkan. Jika demikian halnya sukses tidaknya administrasi dan managemen dalam melaksanakan fungsi pengorganisasian dapat dinilai dari kemampuan untuk menciptakan suatu organisai yang baik. Yang dimaksud dengan organisai yang baikadalah suatu organisasi yang memilikli ciri-ciri (sifat-sifat) sebagai berikut :

a)  Terdapat tujuan yang jelas.
b)  Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang di dalam organisasi.
c)  Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi.
d)  Adanya kesatuan arah (unity of direction)
e)  Adanya kesatuan perintah (unity of comand)
f)  Adanaya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang.
g)  Adanya pembagian tugas (distribution of work)
h)  Struktur organisasi harus disusun sederhana mungkin.
i)  Pola dasar organisasi harus relatif permanen.
j)  Adanya jaminan jabatan (security of tenure)
k)  Balas jasa yang diberikan pada setiap orang harus setimpal dengan jasa yang diberikan.
l)  Penenmpatan orang yang sesuai dengan keahlianya (The right man in the right place)

4. Pengertian Manajemen.
Kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain, bahwa organisasi dapat dipandang sebagai wadah dan proses.


Berikut ini Definisi  manajemen guna memperjelas pengertian tentang manajemen.
a.  John D. Millst
Managemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formalsebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.

b. Elmore Petersons and e.Grosvenor Plowman.
Managemen dapat diberikan definisi sebagai suatu tekhnik dengan tekhnik mana maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentuditetapkan, diklasifikasikan dan serta dilaksanakan.
c.  Ordway Tead
Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tuuan yang telah ditetapkan.
d. Ralph C.Davis.
Manajemen adalah fungsi daripada setiap pimpinan executif dimanapun.

e.  John F.Mee
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maximal dengan usaha yang minimal.
f.  S. Kimball and D.S Kimball Jr.
Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebua perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebiasaan, penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyussunan kerangka organisasi serta pemilian pejabat-pejabat terasnya.
g. George R. Terry.
Manajemen adalah tindakan-tindakan yang khas terdiri dari tindakan plsning, Organizing, actuating dan control. dimana masing-masing bidang digunakan ilmu pengetahuan maupun keahlian.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kesamaan- kesamaan yang terdapat dalam berbagai macam definisi diatas bahwa....
1)  Manajemen selalu diterapkan dalam hungbungan usaha suatu kelompok manusia dan tidak terhadap suatu usaha satu orang tertentu.
2)  Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu tujuan tertentu yang akan dicapai oleh suatu kelopok yang bersangkutan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa manajemen adalah persoalan mencapai sesuatu tujuan-tujuan tertentu dengan suatu kelompok orang-orang.

Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

Rabu, 27 Oktober 2010

DEFINISI BARANG BERBAHAYA

1. Barang berbahaya adalah barang atau bahan yang dapat beresiko membahayakan terhadap kesehatan ,keselamatan atau barang lainya selama dalam pengangkutan dengan pesawat udara. Untuk keperluan pengangkutan dalam petunjuk teknis dikelompokan menjadi 9 (sembilan) klas  menurut jenis bahaya yang dapat ditimbulkan terhadap pegawai pengangkut dan personil pertolongan keadaan darurat.

* Sembilan klas bahan berbahaya tersebut adalah :
     Klas 1.......... Explosives
     Klas 2.......... Gases : Compressed , liquified,dissolved under pressure or deeply refrigerated.
     Klas 3.......... Flamable liquids
     Klas 4.......... Flamable solids, substances liable to spotaneous combution , substances which,
                          in contact with water ,emit flamable gases .
     Klas 5......... Oxidizing substances ; organic perorides.
     Klas 6......... Poisonous ( toxic)
     Klas 7......... Radioactive materials.
     Klas 8......... Corosive.
     Klas 9......... Miscellaneous dangerous goods, that is articles or subtances which.during air tranport.
                         present a danger not covered by other classes.
                         Examples ; masgntized material ,accetal dehyde onsmonia; expanable polystyrene beads.

Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

IV. KECELAKAAN YANG MENYANGKUT BAHAN BERBAHAYA

1. Sering sekali barang berbahaya diangkut dengan pesawat komersial dalam pesawat penumpang dan pesawat kargo. Jenis barang - barang berbahaya yangdiperbolehkasn diangkut dengan persyaratan semuanya dijelaskan dalam Documen ICAO 9284 tentang " Tecknical Intructions for the safe Transport of  Dangerous Goods by Air "yang mengacu pada ketentuan ICAO Annex 18 tentang The safe Transport of  Dangerous Goods by Air. Yang harus dilaksanakan oleh setiap negara anggota . Dalam pengangkutan bahan berbahaya dengan pesawat udara harus mengacu secara lengkap pada petunjuk teknisnya.

2. Dalam persyaratan pada petunjuk teknis, beberapa jenis bahan berbahaya yang sangat bebahaya selama dalam pengangkutan dilarang diangkut dengan pesawat udara. Kecuali beberapa macam bahan berbahaya yang pada kondisi biasa dilarang diangkut dengan pesawat udara.,mungkin dapat diangkut dengan peralatan khusus yang termasuk dalam pengecualian,dan hanya dengan izin semua negara yang berkaitan yaitu negara asal barang diangkut,transit,tujuan dan melintas. Barang berbahaya jenis tersebut biasanya dapat diperbolehakan diangkut dengan pesawat udara dalam batasan dang tingkat bahaya yang diizinkan dalam pesawat penumpang sedangkan lainya diangkut dalam pesawat kargo.

Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK         

II. TAKTIK PENYELAMATAN DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN

1.Taktik penyelamatan operasi PKP-PK sebaiknya diartikan sebagai upaya penyelamatan serta perlindungan bagi para penumpang pesawat udara yang terjebak dengan sesegera menentukan  jalan keluar yang aman bagi para penumpang dalam pesawat udara yang terbakar saat melakukan operasi pendinginan badan pesawat ,penyelimutan apai dan secepat mungkin memadamkan kebakaran serta selanjutnya dengan evakuasi korban.

2. Pertolongan para korban yang terjebak dalam pesawat udara yang terbakar harus mengacu kepada prosedur yang benar dengan menggunakan peralatan yang lengkap untuk operasi penyelamatan baik didalam mapun diluar pesawat udara dilengkapi dengan sistem alat komunikasi yang aman dan efektif serta didukung oleh tim medis yang telah siap menangani kondisi darurat.

3. Setelah api benar - benar padam tidakan personil PKP-PK yang sebaiknya dilakukan yaitu mencari kemungkinan masih terdapat penumpang yang terperangkap , melakukan pendinginan pesawat udara ,menyediakan alat penerangan dan membuat ventilasi didalam pesawat udara dengan membuka pintu-pintu dan jendela.

4.Seluruh kegiatan operasi pelayanan PKP-PK sebaliknya dilengkapi dengan peralatan dan bahan pemadam yang lengkap dan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan mengacu kepada SKEP Dirjen Hubud Nomor :   SKEP /94/IV/98 dan Doc 9137 AN 898 part I yang terdiri dari :

a. Bahan pemadam yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi untuk penekanan api .
b. Alat penerangan listrik dari generator yang mudah dipindah pindah .
c Peralatan Rescue
d. Alat ko0munikasi dua arah.
e. Alat - alat pertolongongan pertama.

5. Alat komunikasi antara awak pesawat , personil PKP-PK dan petugas ATC merupakan satu kebutuhanyang sangat penting untuk memudahkan koordinasi dalam setriap upaya penyelamatan .


Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

Senin, 25 Oktober 2010

II. OPERASI PEMADAMAN PESAWAT UDARA

1. Tujuan pelayanan operasi PKP-PK adalah mengatasi dan mengawasi terjadinya kebakaran pada pesawat udara atau wilayah yang dianggap kritis terhadap timbulnya api melalui titik - titik kritis yang telah di tentukan untuk penyelamatan para penumpang pesawat saat dilakukan evakuasi .

2. Apabila terjadi kebakaran "kelas A " di pesawat udara yang meliputi barang muatan ( cargo ),Bahan yg mudah terbakar yang tidak meliputi zat cair yang mudah terbakar  ( Flamable Liquid )media pemadaman yang tepat digunakan adalah air.

3. Panas yang timbul akibat sistim pengereman dan timbulnya percikan api pada roda pesawat udara ,pada suhu tertentu    sangat berpontensi menimbulkan ledakan ban pesawat udara . Menghadapi situasi ini para personil PKP-PK sebaiknya tidak mendekati roda pesawat udara dari arah samping sejajar dengan poros roda saat akan melakukan operasi pemadaman.

4. Proses pendinginan roda pesawat Udara yang panas ( hingga menimbulkan bara ) akibat sistem pengereman dapat diakukan personil PKP-PK dengan cara memencarkan air pada roda secara menyebar (spray) dengan jarak waktu yang terputus-putus selama 5 s/d 10 detik pancaran air dalam jarak waktu 30 detik tiap- tiap pacaran.Dalam hal ini bubuk kimia kering merupakan bahan pemadam yang efektif tetapi memiliki    kapasitas pendinginan yang terbatas.

5.Beberapa pesawat sipil dan militer dilengkapi dengan mesin roket tambahan sebagai daya dorong / tolak pesawat udara pada saat emergency dan alat bantu tinggal landas pesawat udara (JATO) . Sisa pembakaran pada mesin roket biasanya akan terus menyala dalam kurun waktu 2-3 menit berupa api kecil pada nozzle.
Jika kebakaran terpusat pada mesin roket pesawat udara maka air dan foam dapat digunakansebagai media pemadaman tetapi pemadaman sebaliknya dilakukan jika proses oksidasi mesin roket telah benar benar terhenti.

6. Personil PKP-PK sebaliknya segera memutusksn kabel - kabel arus pada pesawat udara bermesin roket yang mengalami kecelakaan untuk mencegah kemungkinan timbulnya arus pendek akibat adanya daya listrik pada kabel tersebut meskipun tidak terjadi kebakaran pada mesin roket saat kecelakaan pesawat udara terjadi.

7. Bahan pemadam kimia kering sangat efektif untuk digunakan terlebih dahulu untuk pemadaman api didalam mesin (piston) pesawat udara apabila sistem pemadaman otomatis pada pesawat udara tidak dapat berfungsi dengan baik.Foam dan air dapat digunakan untuk mendinginankan bagian luar bagian luar badan pesawat udara.

8. Kebakaran yang terpusat pada ruang bakar mesin turbin pesawat udara dapat diatasi dengan mengupayakan mesin tetap dalam keadaan berputar. Api yang terdapat pada bagian luar pembakaran mesin turbin dapat sepenuhnya dapat dipadamkan dengan sistem pemadaman otomatis pada pesawat udara dan apabila api masih terus menyala personil PKP-PK dapat menggunakan bahan pemadam kimia kering untuk operasi pemadaman.Foam dan air dapat dipancarkan pada bagian luar pesawat udara untuk mrndinginkan badan pesawat.

9. para personil PKP-PK harus siaga pada jarak kurang lebih dari 7,5 m dari silinder hisap ( INLET DUCT ) mesin turbin dan jarak 45m dari bagian blast ( BLAST AREA )

10. Beberapa bagian mesin pesawat udara terbuat dari bahan titanium yang jika terbakar tidak dapat dipadamkan dengan alat pemadam KONVENSIONAL  yang terseduia di dalam pesawat udara, jika terjadi hal tersebut dalam pesawat udara maka ad kemungkinan membiarkannya terbakar habis sepanjang :
     a. Tidak ada campuran uap udara yang dapat menyala akibat kebakaran api atau permukaan-permukaan
         mesin yang panas; dan
     b. pancaran Foam dan air tetap diupayakan stabil agar untuk menjaga keseimbangan bagian dalam badan
        dan struktur pesawat udara.

11. beberapa komponen pesawat udara terbuat dari bahan magnesium. Apabila kebakaran terpusat pada komponen tersebut maka tindakan yang perlu di ambil yaitu dengan melakukan penyelimutan komponen tersebut dengan FOAM. Hal ini juga dimaksudkan sebagai antisipasi tumpahnya bahan bakar akibat kebocoran-kebocoran yang terjadi.

12.Pemilihan bahan pemadam kebakaran yang akan digunakan harus dilakukan dengan cermat sesuai jenis kebakaran yang terjadi. Karena aktivitas pemadaman diharapkan menghasilkan suatu kecepatan control pemadaman api dan meminimalkan kerusakan sebagai aktivitas pemadaman disamping fungsi utamanya yaitu menyelamatkan jiwa

13. Bubuk kimia kering dan Co2 adalah bahan pemadam yang tidak mudah terkontaminasi dengan yang lain dan sangat efektif untuk mengatasi kebakaran yang meliputi bensin dan listrik.

  Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

Minggu, 24 Oktober 2010

PROSEDUR PERTOLONGONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN

1. KONDISI UMUM KEADAAN DARURAT 

  • Pengamatan secara terus menerus terhadap penerbangan dan kegaitan di apron harus selalu dilaksanakan dari fire station. Para pengamat sebaliknya dilengkapi dengan peralatan teropong dan fasilitas komunikasi untuk segera dapat membunyikan alarm.
  • Lokasi penenpatan fire station harus mempunyai jarak pandang yang maksimum terhadap daerah pergerakan .
  • Personil PKP-PK secara bergantian harus mengamati seluruh kegiatan penerbangan selama waktu operasi bandar udara .tugas pengamatan termasuk beberapa pengecekan secara visual terhadap :
  1. Mesin pesawat udara saat diudara dan pada waktu take-off,
  2. Pesawat udara yang taxi ,menghidupkan mesin didarat ,keamanan landing gear,dan operasi perawatan pesawat udara pada sisi udara termasuk pengisian bahan bakar.
  3. Kesiapan acces routes termasuk runways dan taxiways , yang biasanya sedang ditutup oleh pesawat yang berhenti menunggu izin untuk take-off atau taxi .
  4. Pengaruh perubahan cuaca yg kemungkinan dapat menghalangi pergerakan kendaraan PKP-PK
  • Jika menerima pemberitahuan dari personil  ATC yang sedang bertugas bahwa telah terjadi kecelakaan pesawat udara atau akan terjadi kecelakaan ,PKP-PK bandar udara segera menuju ke lokasi sesuai pemberitahuan yang diberikan oleh petugas ATC.
  • ATC harus memberi informasi kejadian yang sebenarnya serta situasi keadaan darurat .Pada saat kendaraan PKP-PK telah menuju kelokasi kecelakaan ,ATC akan memberitahu kepada semua penerbanagan pada atau diluar wilayah pengendalianya mengenai status pelayanan PKP-PK yang masih tersedia .
  • Kendaraan PKP-PK harus segera mengambil posisi yang terbaik untuk mencangkup daerah kecelakaan dengan perhitungan minimum 1 (satu) kendaraan telah berada pada posisi untuk memberikan pemadaman dalam waktu yang secepatnya.
  • Perencanaan penanggulangan keadaan darurat untuk setiap bandar udara harus disiapkan sesuai kondisi setempat .
  • Untuk keadaan darurat yan disebabkan tidak berfungsinya roda pendaratan atau kesulitan pada roda ,kemungkinan pesawat udara selalu keluar dari runway yang mungkin dapat menabrak peralatan darurat . Dalam hal seperti ini sebaiknya peralatan darurat di tempatkan dekat dengan ujung touchdown dan kemudian mengikuti pesawat udara setelah pesawat udara mendarat.
  • Tindakan yang harus dilaksanakan oleh PKP-PKbandar udara pada kecelakaan diluar bandar udara , dilakukan sesuai dengan kesepakatan dengan unit pemadam kebakaran kota . Kerjasama dengan polisi setempat harus diatur terlebih dahulu .Komunikasi antara kendaraan PKP-PK ,fire station ,dan ATC selalu dilakukan ,bila dimungkinan unit pemadam kota dapat memonitor freqkuensi komunikasi tersebut. Kendaraan yang dapat berjalan lebih cepat supaya mendahului kendaraan yang lain tetapi yang mendahului kendaraan yang lain tetapi yang mendahului supaya supaya memberikan kendaraan dibelakangnya melalui radio komunikasi ,memberikan rute yang harus dilalui . Para pengemudi kendaraan PKP-PK harus berhati -hati dalam mengemudi yang kemungkinan memotong jalan raya.
  • Kendaraan tangki air dan kendaraan pompa air yang berisi air tambahan agar diberangkatkan segera bila kemungkinan pemakaian air perlu penambahan dan khususnya bila daerah kecelakan diketahui melewati wilayah pencegahanya .Persiapan sebelumnya supaya disediakan untuk memenuhi kebutuhan tambahan air atau bahan pemadam yang di bawa dalam kendaraan seba guna.
  • Pengenalan daerah di luar bandar udara dan kaadaan lalu lintasnya agar dilaksanakan untuk mencegah kelambatan waktu pada saat keadan darurat. hal yang perlu diperhatikan agar dicamtumkan dalam grid map yang selalu ditempatkan pada kendaraan PKP-PK.
  • Semua personil yang langsung beroperasi di daerah  kecelakaan harus menggunakan pakaian pelindung yang memadai .Pemberian perlindungan foam dengan menggunakan hose lines biasanya diperlukan untuk memberikan jalan masuk dan keluar bagi para penolomg maupun bagi para penumpang pesawat .Pelatihan bagi personil PKP-PK sangat bermanfaat dan mencegah tidak berfungsinya peralatan pencegahan kebakaran serta mencegah pemberian pertolongan yang tidak aman kepada penumpang pesawat udara saat melalui daerah berbahaya .Agar hati -hati memancarkan foam kepada para penolong kecuali jika diperlukan karena foam dapat menutupi pelindung muka dan menutupi pengelihatan .Pembasahan yang terputus putus pada pakaian pelindung dengan cairan pada kondisi pancaran panas tinggi dapat menyebabkan uap panas. Dalam hal tersebut terjadi secara kebetulan atau untuk melindungi,penyemprotan supaya terus menerus dilanjutkan sehingga terbebas dari daerah panas tinggi.
  • Setelah tiba ditempat kebakaran ,slang yang akan di hidupkan ditempatkan pada posisi yang tepat . hal ini untuk menjamin dengan segera dapat dipancarkan bila terjadi semburan api dari bahan bakar yang dapat membahayakan personil PKP-PK dan peralatanya dan pemumpang pesawat udara dilokasi kebakaran .Jika tidak terlihat api ,supaya peralatan supaya disiagakan dan segera dapat dipergunakan untuk pelayanan.Semua personil harus menggunakan pakaian pelindung yang standart dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan mencederai diri karena sembuaran api.
  • Bila terjadi tumpahan bahan cair yang mudah terbakar anmun tidak terbakar ,harus segera dicegah terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran dan menyelimuti dengan foam.Sumber api yang berasal sari mesin agar dibasahi  atau didinginkan.Kemungkinan sisa panas pada mesin turbin pesawat yag telah dimatikan lebih dari  30 menit dapat menyalakan uap bahan bakar atau 10 menit pada mesin piston.
  • Bila tumpahan bahan bakar diselimuti dengan foam harus disediakan air tambahan yang cukup untuk tugas utama pertolongan. Pasokan air secara terus menerus sangat penting dan biasanya tidak tersedia pada setiap sudut tempat di bandar udara sehingga tanki air dan pompa -pompa harus segera diisiapkan sejak diterimanya pemberitahuan atau pada waktu alarm berbunyi ,siap memberikan pasokan pada kendaraan PKP-PK .Kendaraan serba guna harus tersedia untuk membawa bahan - bahan pemadam api dan peralatan lain yang di perlukan dilokasi kecelakaan. Peralatan lain yang mungkin diperlukan seperti  ladder truck ,elevated platform truck ,atau peralatan lampu penerangan , Persiapan -persiapan tersebut sanagat penting yang termasuk tanggung jawabnya.
  • Opersi pertolongan harus melalui pintu utama atau pintu darurat lainya sehingga personil PKP-PK harus dilatih untuk melakukan hal tersebut dengan menggunakan peralatan yang diperlukan.
  • Penyelamatan terhadap para penumpang peawat udara harus dilakanakan secepat mungkin . Namun terhadap penumpang yang cedera harus diberlakukan hati-hati agar tidak memperburuk / memperparah kondisi lukanya. Pengungsian dari daerah yang terbakar selalu diutamakan.
  • Pipa-pipa bocoran bahan bakar ,cairan hidrolis,alkohol,dan oli supaya segera disumbat untuk mengurangi jumlah tumpahan dan perluasan kebakarn.
  • Jika sumber panas tidak dapat dipindahkan dan kobaran api mengancam ,tangki bahan bakar yang tidak terbakar agar segera dilindungi dengan bahan pemadam untuk mencegah ikut terbakar atau meledak.
  • Jendela -jendela pesawat biasanya dipergunakan untuk pertolongan atau untuk ventilasi.Beberapa jendela dirancang untuk diperguanakan pintu pintu darurat.Pada semua pesawat udara pintu keluar selalu ditandai dan mempunyai alat pembuka pada sisi dalam kabin dan sisi luar kabin.Pada umumnya pintu-pintu tersebut dibuka kearah dalam  dan pintu kabin selalu dipergunakan sebagai  untuk ventilasi makaharus dibuka pada arahmelawan arah atau angin.
  • Peraturan "dilarang merokok " harus ditegakan pada lokasi kecelakaan dan daerah sekitarnya.
  • Apabila menggunakan kabel untuk mempercepat pertolongan atau mengendalikan  api, prosedur tersebut harus dilakukan tanpa mengakibatkan kebocoran tangki yang telah rusak menjadi lebih parah yang dapat menumpahkan bahan bakar lebih banyak atau menyebabkan cidera lebih parah bagi mereka yang sedang terjebak.
  • Hati-hati jika membuat ventilasi dekat daerah tangki bahan bakar .Dalam beberapa kejadian menggunakan alat pendobrak menyebabkan tumpahan bahab bakar menjadi banyak dan memperbesar  bahaya kebakaran. 
Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK                          

    Jumat, 22 Oktober 2010

    PELAKSANAAN OPERASI PKP-PK

     1. Waktu bereaksi ( respose time ) untuk mencapai salah satu ujung landasan pacu ( Run Way ) atau tempat lain didaerah pergerakan pesawat udara ,dalam kondisi jarak pandang optimum dan pemukaan jalan yang dilalui dalam kondisi baik,ditetapkan selama 2(dua) menit dan tidak lebih dari 3(tiga) menit.

    2. Waktu bereaksi (Response Time) dihitung mulai dari diterimanya pemberitahuan di unit PKP-PK  atau saat diketahui adanya kecelakaan oleh petugas PKP-PK sampai dengan kendaraan PKP-PK menempatkan posisinya untuk melaksanakan pemadaman dan telah memancarkan busa minimum 50% dari rata-rata pancaran ( Discharge Rate )
     
    3. Tenggang waktu antara kendaraan PKP-PK yang terdahulu dengan kendaraan berikutnya sekurang -kurangnya tidak lebih dari1 (satu) menit telah sampai ke lokasi kecelakaan pesawat udara dan secepatnya meneruskan pelaksanaan operasi.

    4. Tangki bahan pemadam api dalam kendaraan PKP-PK setelah digunakan harus segera diisi kembali

    5. Setiap bahan pemadam api dan bahan bakar dalam kendaraan PKP-PK harus selalu terisi penuh sesuai kapasitasnya

    6. Semua fasilitas operasi PKP-PK setiap saat harus tetap berada dibandar udara.

    7. Pemberian bantuan fasilitas PKP-PK untuk membantu pemadaman kebakaran diluar bandar udara yang tidak berkaitan dengan operasi dan keselamatan penerbangan hanya diperbolehakan menggunakan kendaraan nurse tender dan dilakukan setelah selesai jam operasi bandar udara atau menurut kebijakan penyelenggara bandar udara .

    8. Pemakaian bahan pemadam atau kerusakan kendaraan PKP-PK yang dipergunakan untuk memberikan bantuan menjadi tanggung jawab pihak yang meminta bantuan.

    9. Operasi pelapisan landasan pacu dengan busa ( runway foaming) dapat dilaksanakan apabila dimungkinkan  atau apabila tersedia fasilitas untuk melaksanakan opersi tersebut.

    10. Dalam keadaan gawat darurat dibandar udara yang disebabkan kecelakaan pesawat udara atau kebakaran fasilitas bandar udara ,pengendalian operasi satuan PKP-PK dilaksanakan oleh pimpinan unit kerja PKP-PK bandar udara.

    11. Dalam hal pimpinan PKP-PK tidak berada ditempat ,pengendalian operasi dilakukan oleh Koandan Jaga PKP-PK atau yang setingkat .

    Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

    Kamis, 21 Oktober 2010

    XI. ALAT PEMADAM API

    Seperti telah diuraikan diatas ,bahwa kejadian kebakaran adalah merupakan ancaman bagi kehidupan ,karena umumnya kejadian kebakaran akan membawa kerugian harta benda bahkan tidak jarang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa .Untuk menanggulangi ancaman bahaya kebakaran tersebut sala satu cara adalah dengan menyediakan alat pemadam api .

    1. Secara modern bentuk alat pemadam api adalah :
    • Alat pemadam api yang dirakit secara tetap pada bangunan .
    • Alat pemadam api yang dirakit secara tetap pada kendaraan.
    • Alat pemadam api yg mudah dibawa kemana - mana / dipindah - pindahkan 
    2. Jenis alat pemadam api portable
    • Alat pemadam api tradisional / sederhana
    • Alat pemadam api modern
    3. Alat pemadam api modern yang perlu diketahui adalah antara lain :
    • Water Pressurized type
    • Chemical Foam type
    • Carbon Dioxide type
    4. Cara penanggulangan / pemadaman api :
    Secara efektif dan efisien dalam penangggulangan / pemadaman api, maka salah satu hal yang penting ialah mengetahui cara yang dipergunakan dalam memadamkan api , pada dasarnya untuk pelaksanaan pemadaman api terdapat 3 ( tiga ) cara ,dan dari ketiga cara tersebut kita dapat memilih cara mana yang paling tepat untuk dipergunakan tergantung dari situasi dan kondisi yang terjadi . ketiga cara tersebut ialah sebagaim berikut :
    • Pemadaman api dengan cara mendinginkan 
    • Pemadaman api dengan cara menurunkan prosentase O2
    • Pemadaman api dengan cara menghalangi reaksi pembakaran .
    Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

    Selasa, 19 Oktober 2010

    PENGETAHUAN DASAR API

    Seperti telah dikemukakan diatas reaksi terjadinya api dari tiga jenis unsur yaitu :
    1. Fuel ( Bahan Bakar )
        a. Pengertian bahan bakar
           Yang dimaksud bahan bakar ialah semua jenis benda yang dapat terbakar
        b. Jenis bahan bakar
           Bahan bakar umumnya dubagi atas 3 jenis antara lain jenis bahan bakar padat,bahan bakar gas , dan cair
        c. Sifat Umum bahan bakar
            Setiap jenis bahan bakar mempunyai sifat - sifat khusus,tetapi pada prinsipnya semua jenis bahan bakar
            mempunyai sifat-sifat umum antara lain mudah terbakar dan dapat terbakar.

    2. Oksigen / O2 ( Zat Asam)
        a. Pengertian Oksigen
           Suatu jenis gas yang sangat diperlukan dalam proses kehidupan bagi semua mahluk'
        b. Prosentase Oksigen diudara
           Udara terdiri dari atas bermacacm - macam gas dengan komposisi sebagai berikut :
            - Gas Nitrogen / N2   : kurang lebih 78 %
            - Gas Oksigen / O2    : kurang lebih 21%
            - Gas Karbondioksida: kurang lebih 1%
            Jumlah gas oksigen yang prosentasinya 21% inilah yang selalu dibutuhkan untuk prroses kehidupan.
        c. Fungsi Oksigen yang terjadinya Api ( Pembakaran )
           Gas oksigen merupakan salah satu unsur yang harus ada ,sehngga tanpa oksigen api tidak dapat terjadi .
           pada keadaan normal ,dimana jumlah prosentase oksigen diudara adalah 21% merupakan jumlah yang
           madai untuk proses terjadinya api . Dan jumlah minimal prosentase oksigen di udara yang masih dapat        mbantu dalam proses terjadinya api adalah 15%.

    3. Source Of Igition  ( sumber nyala )

    a. Pengertian Sumber Nyala  dan Sumber Panas
    - Sumber panas ialah semua benda atau kejadian yang menimbulkan panas
    - Sumber Nyala ialah semua benda atau kejadian yang menimbulkan Panas pada suatu tingkat temperatur tertentu dan telah dianggap berbahaya bagi timbulnya api / kebakaran.

    b. Terjadinya sumber nyala
    Ada beberapa faktor penyebab terjadinya sumber nyala, antaa lain :
    - Sumber nyala terjadi karena proses / peristiwa Alam
    - Sumber nyala terjadi karena proses / peristiwa Kimia
    - Sumber nyala terjadi karena proses / peristiwa Listrik
    - Sumber nyala terjadi karena proses / peristiwa Mekanik
    - Sumber nyala terjadi karena proses / peristiwa Nuklir

    X. KLASIFIKASI API

    Pada dasarnya semua api yang tejadi sama ,tetapi kalau dilihat dari jenis benda atau jenis bahan bakar dimana api tersebut terjadi , maka api tersebut dapat dibedakan atas beberapa kelas yaitu :
    - Api Kls A
    Api yang terjadi dari benda atau bahan bakar padat
    - Api Kls B
    Api yang terjadi dari benda atau bahan bakar cair atau Gas
    - Api Kls C
    Api yang terjadi karena semua jenis benda atau bahan bakar dimana pada api tersebut mengandung aliaran listrik .
    -Api Kls D
    Api yang terjadi dari benda-benda metal / Logam

    Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK 

    Senin, 18 Oktober 2010

    VII. KETENTUAN UMUM PENCEGAHAN KEBAKARAN

    1. Penempatan dan pengaturan barang antara lain :
        a. Tidak boleh mencampur barang - barang secara campur aduk.
        b. Pada tempat penyimpanan barang tersedia alat pemadam.
        c. Dilarang menyimpan bahan bakar lap bekas bahan bakar dan barang berbahaya pada tempat pnyimpa
            nan barang
    2. Penempatan alat pemadam ,antara lain :
       a. Alat pemadam yang ditempatkan harus sesuai dengan jenis keakaran yang mungkin terjadi.
       b. Alat pemadam harus terlihat dengan jelas .
       c. Alat pemadam yang ditempatkan harus mudah diambil.
    3. latihan penggunaan alat-alat pemadam
    4. Peraturan pencegahan kebakaran dan perlindungan bahaya kebakaran
    5. Pemeriksaan / penelitian dan pengawasan pencegahan kebakaran harus dilakukan secara terus menerus ter
       hadap keadaan ,kejadian atau kegiatan disekitar lingkungan kerja antara lain :
      a. Tempat - tempat pembuangan sampah .
      b. Tempat tempat dan pelaksanaan pengisian bahan bakar
      c. Alat alat pemadam yang di tempatkan

    VIII. PERATURAN PENCEGAHAN KEBAKARAN

    1. Peraturan dan pengosongan bahan bakar esawat udara di darat
    2. Bahaya kebakaran dapat terjadi pada pelaksanaan pengisian / pengosongan bahan bakar, spt pada kegia -
       tan :

    a. Listrik Statis                                                                                                                                          Penimbunan muatan listrik statis dapat dicegah antara lain dengan tindakan pengamanan jika terjadi kebakaran yang diakibatkan oleh listrik statis yaitu dengan cara pelaksanakan pengisian atau pengosongan bahan bakar ,pada saat pesawat udara melakukan pergerakan didarat atau diudara sserta kendaraan-kendaraan atau peralatan yang beroda ban karet dansebagainya.
    b. Kegiatan lain dalam lingkungan tempat pengisian /pengosongan bahan bakar antara lain :
    - Para petugas pelaksana tiak hli dalam bidangnya.
    - Kecerobohan atau kelalaian
    - Terjadinya Limpahan bahan bakar

    c. Kegiatan - kegiatan atau kejadian disekitar lingkungan tempat pengisian atau pengosongan bahan bakar antara lain :
    - Kegiatan disekitar pengisian atau pengosongan bahan bakar yang dapat menimbulkan sumber nyala.
    - Penggunaaan alat-alat penerang
    - Keadaan cuaca yang buruk seperti terjadinya petir.


    Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK
         

    Sabtu, 16 Oktober 2010

    IV. PROSES TERJADINYA KEBAKARAN

    Terjadinya kebakaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan ,dimana proses tersebut juga merupakan peristiwa reaksi kimia , dengan unsur - unsur yang terlibat didalamnya antara lain ;
    1. Adanya bahan bakar atau benda - benda yg dapat terbakar
    2. Adanya gas oksigen /O2 yang jumlah prosentasinya cukup memadai untuk proses pembakaran
    3. Adanya sumber nyala yang dapat menimbulkan kebakaran

    V. PENANGGULANGAN KEBAKARAN

    Telah diketahui bahwa dari suatu kejadian kebakaran dapat menimbulkan bermacam - macam akibat , antara lain korban jiwa dan harta benda .Tentunya kejadian tersebut tidak kita inginkan, oleh karena itu dipikirkan  tindakan dalam penanggulanganya . Pada umumnya penanggulangan bahaya kebakaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan meliputi :

    1. Mencegah Terjadinya Kebakaran
        Ialah merupakan tindakan - tindakan dilakukan guna mencegah terjadinya kebakaran .tindakan tindakan -
        tindakan tersebut harus dilakukan oleh setiap orang untuk itu diharapkan pengertian dan kesadaran agar da
        pat melaksanakan apa yang menjadi tujuan, maka perlu adanya pengarahan dan bimbingan mengenai pence
       gahan bahaya kebakaran kepada semua orang ,khususnya yang berada dilingkungan kerja .

    2. Perlindungan Bahaya Kebakaran
        Ialah merupakan tindakan yang dilakukan guna melindungi dari bahaya kebakaran sehingga tidak turut ter
        bakar dalam batas waktu tertentu atau mencegah meluasnaya kebakaran ketempat lain sebelum pnanggu-
        langan lebih lanjut

    3. Pemadam Kebakaran
        Ialah merupakan salah satu tindakan dalam penanggulangan kebakaran bersifat represif.

    VI. TINDAKAN UMUM PENCEGAHAN KEBAKARAN & PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN

    Sehubungan dengan adanya beberapa faktor penyebab kebakaran ,maka perlu diambil langkah - langkah dan tindakan guna pencegahan guna pencegahan dan perlindungan bahaya kebakran .

    1.   Tindakan tindakan yang perlu dialakukan untuk pencegahan dan perlindungan bahaya kebakaran yang disebabkan oleh manusia , antara lain :

       a,    Memberiksn pengertian kepada pegawai / pekerja /masyarakat yang berada dilingkungan kerja tentang           maasalah pencegahan kebakaran dan perlindungan bahaya kebakaran .
       b.    Latihan penggunaan alat -alat pemadam dan cara cara pelaksanaan pemadam yang bersifat  pemada
              man pertama 
       c.    Periksa, tanggap dan teliti terhadap keadaan sekitar lingkungan yang berhubungan dengan masalah ke
              bakaran
    2.  Tindakan yang dilakuksn guna pencegahan kebakaran yang disebabkan olrh peralatan ,antara lain :

       a.  Adanya peraturan tentang standart / stok ukur dalam hal pembuatan suatu barang
       b. Adanya pengawasan penelitian dan pengujian terhadap kalitas barang.
       c. Peyunjuk penggunaan dar suatu barang .
       d. Pengawasan jangka Waktu penggunaan barang

    3. Tindakan yang disebabkan oleh alam antara lain : Pembuatan perlengkapan guna pengamanan terhadap
        loncatan muatan listrik satatis
    4. Tindakan yang perlu dilakukan guna pencegahan bahaya kebakaran yang disebabkan oleh kecelakaan
        tara lain :

       a. Adanya penelitian terhadap kemampuan orang - orang yang akan melakukan suatu pekerjaan
       b. Adanya pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan

    Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

    Rabu, 13 Oktober 2010

    PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN

    Pada dasarnya kejadian kebakaran adalah merupakan ancaman bagi kehidupan , karena umunya kejadian kebakaran akan membawa kerugian harta benda yg tidak sedikit,bahkan tidak jarang dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Disamping itu terjadinya suatu kebakaran secara langsung akan mempengaruhi kegiatan pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan-kegiatan lainya Penanggulangfan kebakaran tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama , mengingat : 
    1. Akibat dari suatu peristiwa kebakaran secara langsung akan mempengaruhi jalanya pekerjaan dalam men-
        capai prestasi .
    2. Terbatasnya jumlah personil dan fasilitas pemadaman kebakaran .
    3. Luas wilayah yang harus mendapat perhatian dari para petugas pemadam kebakaran ,serta kemungkinan ada-
       nya tempat tempat yang sulit dicapai apabila terjadi kebakaran .
    4. Adanya bermacam mcam kegiatan yang sulit untuk pengaturan dan pengawasasan

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas ,maka sangat diharapkan kesadaran dari seluruh petugas /pegawai ,pemakai jasa dan masyarakat untuk ikut berperan secara aktif dalam penanggulangan bahaya kebakaran .

    II. TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN
    Pada dasarnya bahaya kebakaran dapat digolongkan atas 3 ( tiga ) golongan terdiri dari :

    1. Light Hazard ( Tingkat Bahaya Ringan )
       Ialah suatu keadaan dimana terdapat sejumlah kecil benda benda yang terbakar atau yang mudah terbakar ,    dan hanaya akan menimbulkan bahaya ringan apabila terjadi kebakaran ,serta kemungkinan meluasnya ke
       bakaran sulit terjadi .
    2. Ordinary Hazard ( Tingkat Bahaya Sedang  )
       Ialah suatu kadaan dimana terdapat dalam jumlah yang cukup besar benda -benda yang dapat terbakar /mu
      dah terbakar ,dan akan menimbulkan bahaya yang relatif cukup besar apabila terjadi kebakaran ,serta me -
      luasnya kebakaran akan dapat berlangsung secara cepat
    3. Extra Hazard ( Tingkat Bahaya Berat )
       Ialah suatu keadaan dimana terdapat benda -benda yang dapat terbakar atau mudah terbakar dlm jumlah
      yang besar dan akan menimbulkan bahaya besar apabila terjadi kebakaran ,serta akan dapat berlangsung
      secara cepat

    III. FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN

    Terjadinya kebakaran dapat disebabkan beberapa faktor ,antara lain sebagai berikut :
    1. Faktor Manusia
    2. Faktor Peralatan
    3. Faktor Alam
    4. Faktor Benda / Barang Berbahaya
    5. Faktor Kecelakaan

     Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

    welcome

    SELAMAT DATANG DI PKP-PK JOGJA TEAM BANDARA ADI SUTJIPTO
    JL. SOLO km 9