Senin, 25 Oktober 2010

II. OPERASI PEMADAMAN PESAWAT UDARA

1. Tujuan pelayanan operasi PKP-PK adalah mengatasi dan mengawasi terjadinya kebakaran pada pesawat udara atau wilayah yang dianggap kritis terhadap timbulnya api melalui titik - titik kritis yang telah di tentukan untuk penyelamatan para penumpang pesawat saat dilakukan evakuasi .

2. Apabila terjadi kebakaran "kelas A " di pesawat udara yang meliputi barang muatan ( cargo ),Bahan yg mudah terbakar yang tidak meliputi zat cair yang mudah terbakar  ( Flamable Liquid )media pemadaman yang tepat digunakan adalah air.

3. Panas yang timbul akibat sistim pengereman dan timbulnya percikan api pada roda pesawat udara ,pada suhu tertentu    sangat berpontensi menimbulkan ledakan ban pesawat udara . Menghadapi situasi ini para personil PKP-PK sebaiknya tidak mendekati roda pesawat udara dari arah samping sejajar dengan poros roda saat akan melakukan operasi pemadaman.

4. Proses pendinginan roda pesawat Udara yang panas ( hingga menimbulkan bara ) akibat sistem pengereman dapat diakukan personil PKP-PK dengan cara memencarkan air pada roda secara menyebar (spray) dengan jarak waktu yang terputus-putus selama 5 s/d 10 detik pancaran air dalam jarak waktu 30 detik tiap- tiap pacaran.Dalam hal ini bubuk kimia kering merupakan bahan pemadam yang efektif tetapi memiliki    kapasitas pendinginan yang terbatas.

5.Beberapa pesawat sipil dan militer dilengkapi dengan mesin roket tambahan sebagai daya dorong / tolak pesawat udara pada saat emergency dan alat bantu tinggal landas pesawat udara (JATO) . Sisa pembakaran pada mesin roket biasanya akan terus menyala dalam kurun waktu 2-3 menit berupa api kecil pada nozzle.
Jika kebakaran terpusat pada mesin roket pesawat udara maka air dan foam dapat digunakansebagai media pemadaman tetapi pemadaman sebaliknya dilakukan jika proses oksidasi mesin roket telah benar benar terhenti.

6. Personil PKP-PK sebaliknya segera memutusksn kabel - kabel arus pada pesawat udara bermesin roket yang mengalami kecelakaan untuk mencegah kemungkinan timbulnya arus pendek akibat adanya daya listrik pada kabel tersebut meskipun tidak terjadi kebakaran pada mesin roket saat kecelakaan pesawat udara terjadi.

7. Bahan pemadam kimia kering sangat efektif untuk digunakan terlebih dahulu untuk pemadaman api didalam mesin (piston) pesawat udara apabila sistem pemadaman otomatis pada pesawat udara tidak dapat berfungsi dengan baik.Foam dan air dapat digunakan untuk mendinginankan bagian luar bagian luar badan pesawat udara.

8. Kebakaran yang terpusat pada ruang bakar mesin turbin pesawat udara dapat diatasi dengan mengupayakan mesin tetap dalam keadaan berputar. Api yang terdapat pada bagian luar pembakaran mesin turbin dapat sepenuhnya dapat dipadamkan dengan sistem pemadaman otomatis pada pesawat udara dan apabila api masih terus menyala personil PKP-PK dapat menggunakan bahan pemadam kimia kering untuk operasi pemadaman.Foam dan air dapat dipancarkan pada bagian luar pesawat udara untuk mrndinginkan badan pesawat.

9. para personil PKP-PK harus siaga pada jarak kurang lebih dari 7,5 m dari silinder hisap ( INLET DUCT ) mesin turbin dan jarak 45m dari bagian blast ( BLAST AREA )

10. Beberapa bagian mesin pesawat udara terbuat dari bahan titanium yang jika terbakar tidak dapat dipadamkan dengan alat pemadam KONVENSIONAL  yang terseduia di dalam pesawat udara, jika terjadi hal tersebut dalam pesawat udara maka ad kemungkinan membiarkannya terbakar habis sepanjang :
     a. Tidak ada campuran uap udara yang dapat menyala akibat kebakaran api atau permukaan-permukaan
         mesin yang panas; dan
     b. pancaran Foam dan air tetap diupayakan stabil agar untuk menjaga keseimbangan bagian dalam badan
        dan struktur pesawat udara.

11. beberapa komponen pesawat udara terbuat dari bahan magnesium. Apabila kebakaran terpusat pada komponen tersebut maka tindakan yang perlu di ambil yaitu dengan melakukan penyelimutan komponen tersebut dengan FOAM. Hal ini juga dimaksudkan sebagai antisipasi tumpahnya bahan bakar akibat kebocoran-kebocoran yang terjadi.

12.Pemilihan bahan pemadam kebakaran yang akan digunakan harus dilakukan dengan cermat sesuai jenis kebakaran yang terjadi. Karena aktivitas pemadaman diharapkan menghasilkan suatu kecepatan control pemadaman api dan meminimalkan kerusakan sebagai aktivitas pemadaman disamping fungsi utamanya yaitu menyelamatkan jiwa

13. Bubuk kimia kering dan Co2 adalah bahan pemadam yang tidak mudah terkontaminasi dengan yang lain dan sangat efektif untuk mengatasi kebakaran yang meliputi bensin dan listrik.

  Oleh Wahyu Riyanto Koja PKP-PK

Tidak ada komentar: